Perencanaan agregat adalah penghubung antara perencanaan harian atau
penjadwalan dengan perencanaan jangka panjang. Untuk menyusun rencana
agregat, pertama-tama harus di temu-kenali arti penting dari pengukuran
output.
Pengukuran dapat dilakukan dengan mudah bila produksi
menghasilkan hanya satu jenis produk, hal ini disebabkan karena output
dihitung langsung dalam jumlah unit yang dihasilkan. Tetapi rata-rata
perusahaan menghasilkan beberapa macam jenis produk sehingga perhitungan
output menjadi hal yang tidak mudah. Dalam lingkungan industri,
pertimbangan perencanaan agregat mencakup persediaan, penjadwalan,
kapasitas, dan sumber daya (Hendra Kusuma, 2004:60).
Tujuan Perencanaan Agregat
Perencanaan agregat bertujuan untuk meminimumkan biaya dengan melakukan
penyesuaian terhadap perencanaan di tingkat produksi, tingkat tenaga
kerja, dan tingkat persediaan, serta beberapa variabel lain yang dapat
dikendalikan.
Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria dkk, 2011:156)
Kombinasi optimal tersebut dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (Maria dkk, 2011:156)
a. Pengumpulan (Aggregation)
b. Kelompok Produk (Product families)
c. Tenaga kerja (Labor)
Perusahaan dapat mengelompokkan tenaga kerja melalui beberapa cara (tergantung dari fleksibilitas tenaga kerja).d. Waktu (Time)
Waktu perencanaan: jangka menengah, yaitu antara 3 bulan sampai dengan 18 bulan. Biasanya perencanaan ini dilakukan secara bulanan atau triwulanan.Download Link : - - - Disini - - -
Daftar Pustaka
- Hendra Kusuma. 2004. Manajemen Produksi. ANDI. Yogyakarta.
- Maria Pampa Kumalaningrum, Kusumawati Heni, dan Hardani Rahmat Purbandono. 2011. Manajemen Operasi. UPP STIM YKPN. Yogyakarta.
- Mohammad Syamsul Ma’arif dan Tanjung Hendri. 2006. Manajemen Operasi. Cetakan kedua. Grasindo. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar